Sunday, September 26, 2010
Yakinlah dengan Janji Allah... Jagalah hubungan dengan Allah dengan bercinta dengan Allah sebelum mencintai manusia...
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai dengan ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah lelaki yang soleh, jadilah wanita yang solehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.
2-“Dan kahwinikanlah orang-orang yang bujang diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkahwin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberikan mereka dengan kurniaan-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (An Nur: 32)
Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan berkahwin. Salah satu sebabnya adalah kerana belum mempunyai pekerjaan. Dan yang peliknya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebahagian mereka tetap ragu dengan harta yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam fikiran mereka terdetik, “adakah cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.
Ayat tersebut merupakan jawapan buat mereka yang masih ragu untuk melangkah ke alam pernikahan kerana alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi tuntutan berkeluarga. Bukan besarnya wang ringgit yang perlu dibimbangkan. Kelak, Allah akan menolong mereka yang berkahwin. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi isteri-isteri dan anak-anaknya – maka Allah akan memberikan rezeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di dalam masyarakat, kebanyakan mereka yang bermula dengan kemiskinan, tidak mempunyai apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rezeki yang melimpah-ruah dan mencukupkan segala kekurangannya?
3-“Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, iaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang bernikah kerana ingin memelihara kehormatannya”. (hari. Ahmad 2: 251, Nasaei, Tirmidzi, Ibnu Majah hadis no. 2518, dan Hakim 2: 160)
Bagi siapa saja yang bernikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadis ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.
4-“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (Ar Rum : 21)
5-“Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, nescaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang memalingkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina’ ”. (Al Mu’min : 60)
Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah nescaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pasangan hidup yang agamanya baik, cantik, taat dan sebagainya.
Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlas, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, mengadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.
Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Di antaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana para malaikat turun dari langit dunia bersama-sama mengaminkan , pada waktu antara azan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.
Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Di antaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dari usaha dan sumber yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dll.
Manfaat lain dari berdoa bererti kita meyakini kekuasaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dll.
Sebahagian orang ketika jodohnya tidak sampai-sampai maka mereka pergi ke dukun-dukun dan bomoh berharap agar jodohnya lancar. Sebahagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna dan sihir. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadis-hadis berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Sollallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barang siapa yang mendatangi peramal nasib / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima solatnya selama empat puluh malam”. (Hadis sahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad)
Telah bersabda Rasulullah sollallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi peramal-peramal nasib itu.” (Sahih riwayat Muslim hanya 7 hal. 35).
Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan guna-guna (sihir) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadis sahih riwayat Abu Daud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).
6-”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat”. (Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan solat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Sollallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus solat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.
7-“Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (Alam Nasyrah : 5 – 6)
Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung tiba. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surah An- Nasyrah.
8-“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, nescaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”.(Muhammad : 7)
Supaya Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.
9-“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya.Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (Al Hajj : 40)
10-“Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”.(Al Baqarah : 214)
Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim dan muslimah.
Jadi, Kenapa ragu dengan janji Allah?
Daripada Abu Hurairah r.a. daripada Rasulullah s.a.w., sabdanya:
Allah Azza wa jalla berfirman-dalam Hadis Qudsi: "Aku adalah menurut sangkaan
hambaKu dan Aku akan selalu besertanya selama ia mengingat padaKu."
"Demi Allah, nescayalah Allah itu lebih gembira kepada taubatnya seseorang
hambaNya daripada seseorang di antara kamu semua yang menemukan sesuatu
bendanya yang telah hilang di padang yang luas."
"Barangsiapa yang mendekat padaKu dalam jarak sejengkal, maka Aku mendekat
padanya dalam jarak sehasta dan barangsiapa yang mendekat padaKu dalam jarak
sehasta, maka Aku mendekat padanya dalam jarak sedepa. Jikalau hambaKu itu
mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas-gegas."
(Muttafaq 'alaih)
Thursday, September 16, 2010
Analogi Magnet Bar
Magnet adalah suatu objek yang mempunyai suatu Medan Magnet. Magnet merupakan objek yang mampu menarik bahan lain yang diperbuat daripada logam. Perkataan Magnet (magnit) berasal daru bahasa Yunanui magnitis lithos yang bermaksud batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu di kenali sebagai Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang dijumpai sejak zaman dahulu di wilayah tersebut.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Apabila kutub yang sama di dekatkan, magnet akan menolak antara satu sama lain tetapi apabila kutub yang berlainan di dekatkan, ia akan menarik antara satu sama lain.
Apakah kaitan magnet dengan gerak kerja dakwah? Magnet hanyalah seketul objek berbentuk segi empat tepat. Wahai para aktivis dakwah, ayuh kita sama-sama menuruti sifat magnet dimana, magnet menarik segala jenis logam tanpa mengira saiz, bentuk dan rupa. Dari sebesar-besar magnet hinggalah sekecil-kecil magnet, ianya tidak akan berubah sifat dan tetap thabat dalam menarik dan menyeru orang ke arahnya. Dalam aktiviti dakwah, kita dituntut untuk menyeru semua manusia tanpa mengira latar belakang, umur, rupa dan bangsa kerana Islam is for All. Islam itu agama untuk semua manusia sekalian alam. Sekalipun kita ini kecil dan tidak mantap ianya tidak bernama kita kena merubah sikap kita untuk tidak mengajak orang akan tetapi kita perlu thabat dengan pendirian.
Kita analogikan Kutub Selatan (S) sebagai Syurga dan Kutub Utara (N) sebagai Neraka. Bilamana seseorang itu menyimpang jalannya daripada menuju ke Syurga kepada ke Neraka, kitalah mena menarik dan mengak kembali ke jalan yang benar iaitu jalan yang menuju ke Syurga kerana kita dalam hidup di dunia kita perlu mengajak semua manusia kea rah bertaqwa kepada Allah dan bukannya kita mahu ke syurga seorang diri. Kita ambil ibrah dari sirah perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkah agama Allah di muka bumi Allah ini, apabila baginda di lantik menjadi Rasulullah, baginda terus menyampaikan agama Allah dengan cara yang paling berhikmah. Baginda tidak menganut agama Islam seorang diri. Namun begitu timbul pula pertanyaan; Baginda itu rasul tugasnya memang menegakkan agama Islam. Kita manusia biasa jadi kita patut amalkan ajaran nabi. Sedarlah kalau para sahabat nabi, para syuhada, para ulama’ berfikira seperti ini, nescaya kita ini belum tentu lagi menganut agama Islam. Sebab Baginda seorang nabi jadi kita wajar mencontohi sunah baginda dan turut serta menyebarkan agama Islam yang syumul yang dibawa oleh Rasulullah. Nabi bersabda dalam satu hadith Qudsi yang bermaksud “ Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, jika kamu berpegang kepada kedua-duanya, nescaya kamu tidak akan sesat selama-lamanya. Iaitu Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah”.
Nabi juga pernah bersabda. “ Setiap bani Adam pasti akan melakukan dosa, dan sebaik-baik pelaku dosa adalah orang yang bertaubat”. Kita ini insan biasa dan serba kekurangan dan kita perlu akui setiap kekurangan kita untuk penambahbaikan. Cuba kita analogikan Kutub Utara (N) sebagai kelemahan dan kekurangan kita yang menjerumus kita ke Neraka, dan Kutub Selatan (S) sebagai teguran baik dari individu lain yang mengajak kita ke jalan yang benar menuju ke Syurga. Kita ini semuanya hina dijadikan daripada air mani dan ovum. Pada asalnya nabi Adam dijadikan daripada tanah. Oleh yang demikian kita wajar berfikiran terbuka dan menyemai sifat berlapang dada untuk menerima sebarang teguran, maklum balas terhadap segala kekurangan dan kelemahan kita untuk ditambahbaik. Para aktivis perlulah menjauhkan diri daripada perasaan Syok Sendiri (SS) yang mana kita ni terbaik, dan susah menerima teguran dari orang yang lain.
Tidak dinafikan dalam melaksanakan gerak kerja dakwah ini, pasti ada mehnah dan tribulasi yang mengusik jiwa untuk lari dari jalan dakwah ini. Ujian dan dugaan akan melanda kita dari setiap penjuru dan sudut kehidupan. Namun begitu kita perlu optimis untuk mengatasi sifat pesimis yang berada dalam diri kita. Gambarajah di bawah menunjukan dua Magnet yang di dekatkan dengan kedua-dua kutub adalah kutub yang sama iaitu kutub Utara (N). Kita ibaratkan kita di sebelah kanan dan cabaran kita di sebelah kiri. Selaku manusia biasa, hati kita terkadang rasa lemah dan putus asa terhadap diri sendiri, kita juga sering merasakan diri kita ini tidak layak untuk melakukan gerak kerja dakwah. Ketika inilah Allah uji kita dengan adanya usikan sinis dari syaitan, manusia dan nafsu yang sebati dalam diri kita sendiri. Syaitan akan cuba mengaburi mata hati kita dengan nikmat-nikmat dunia, melalaikan kita dari mengingati Allah, manakala sesama manusia pula ada yang memerli kita dengan mengatakan kita tidak layak untuk berdakwah, umur baru setahun jagung sudah yang tunjuk alim, dan kadang-kadang nafsu menimbulkan konflik dalam diri kita sendiri, sebagai contoh aku perlu mempunyai harta dan kekayaan dahulu untuk berjuang. Sifat pesimis juga akan menjatuhkan semangat kita dengan menyogok kita dengan perasaan yang gerak kerja dakwah ini perlu dibawa oleh orang yang ilmunya tinggi, pemakaiannya mantap, akhlaknya yang thiqah. Namun begitu bila mana dua kutub yang sama di dekatkan magnet akan menolak, jadi bila mana ujian dan cabaran ini menyapa dan mengusik jiwa, kita perlu mempositifkan perkara-perkara negatif ini untuk kita makin laju memaju ke Syurga. Tanamkan iman kita, dan kuatkanlah iman kita. Oleh kerana aku tidak layaklah aku perlu meningkatkan kualiti diri untuk melayakkan diri aku, oleh kerana aku kurang berakhlaklah aku perlu berakhlak mulia supaya nanti mad’u thiqah kepada diri kita. Kita jangan mengharungi ujian-ujian ini secara negatif yang akan melemahkan kita di mana apabila terdapat orang yang memperlekehkan ilmu kita, orang menyindir kerja kita, kita rasa lemah dan semakin lemah yang akhirnya kita lari dari perjuangan. Akan tetapi hadapilah ujian-ujian ini secara positif supaya bilamana ujian dan cabaran itu bertambah, semakin bertambahlah semangat kita untuk meningkatkan kualiti diri pada masa yang sama kita tetap berdakwah. Dalam erti kata yang lain, kerja dakwah itu perlu selari dengan peningkatan kualiti diri.
Dalam kita memperbaiki diri, tidak dinafikan ada juga pujian yang akan cuba membuatkan kita berasa selesa. Ini kerana syaitan itu licik dan dia akan memperdayakan kita dengan segala bentuk godaan dan khayalan. Analogi gambarajah di bawah menunjukkan bila mana kita kita leka dan tergoda dengan pujian-pujian manusia, kita akan tertolak ke Neraka tanpa kita sedari. Ini berlaku apabila kita di nodai dengan sifat riak, takabur, sombong dan bangga diri. Marilah kita sama-sama berdoa supaya kita dijauhkan dari sifat-sifat mazmumah ini dan tetap thabat dalam perjuangan. Jadilah kita ini orang yang semakin garang mengaum di siang hari, semakin esak menangisi dosa di malam hari, semakin banyak bekerja, semakin tinggi sifat kehambaan kita kepada Allah.
Akhirul kalam, berdoalah supaya setiap kerja yang kita lakukan Allah mendapat keredhaan daripada Allah swt. InsyaAllah.. Siru ala barakatillah…
Monday, September 13, 2010
Memburu SyurgaNya...
Bersabda Nabi Muhammad SAW:
“Man qala Lailaha illallah, dakhalal jannah”
Barangsiapa yang mengucapkan “Tiada tuhan selain Allah” akan memperoleh syurga
Dan kita hendaklah sentiasa berdoa supaya malaikat izrael menjemput kita ketika mana kita beragama Islam dan beriman kepada segala Rukun Islam dan Rukun Iman seperti yang difirmankan oleh Allah s.w.t dalam surah Ali-Imran ayat 102;
Wahai orang-orang yang beriman! Bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.
Dalam kita memburu syurga Allah s.w.t yang tiada terbayang nikmatnya, bukanlah cukup sekadar mengucapkan kalimah syahadah Laillaha iLLah, Muhammad rasulullah sahaja, tetapi kita perlukan iman yang teguh dan keyakinan terhadap Sang Pencipta kita iaitu Allah s.w.t di mana segalanya ditentukan dibawah kekuasaan Allah Yang Maha Kuasa.
Namun begitu, dalam masa kita meningkatkan keimanan kita dalam menuju Syurga Allah, setiap mukmin pasti ada musuh-musuh yang cuba memesongkan kita dari jalan yang lurus, jalan yang Allah kurniakan nikmat. Terdapat 5 musuh bagi orang mukmin;
1) Mukmin yang dengki
2) Munafik yang membenci
3) Kafir yang memerangi
4) Syaitan yang menghasuti
5) Nafsu yang cuba menguasai
Musuh-musuh orang mukmin ini hanyalah mahu menyesatkan umat Islam dari jalan yang benar dengan pelbagai cara, dimana jua dan setiap masa. Musuh-musuh ini akan melalaikan manusia dengan nikmat-nikmat dunia sehingga manusia terleka dan memburu syurga dunia yang tidak ada nilai pun jika dibandingkan dengan nikmat syurga di akhirat. Kita perlu sedar dunia ini alam persinggahan sementara sebelum kita ke alam barzakh seterusnya ke alam Akhirat yang merupakan kehidupan yang sebenar seperti firman Allah dalam surah Al-Ankabut ayat 64
” Dan tidaklah kehidupan di dunia ini,melainkan ia hanya berupa permainan dan hiburan, sedangkan kehidupan di akhirat merupakan kehidupan yang sebenar kiranya mereka mengetahui.”
Sekuat mana pun musuh kita kita ada senjata untuk melawan musuh-musuh kita. Senjata utama orang mukmin adalah Doa kepada Allah dan yakinlah kepada Allah dengan sebenar-benar yakin yang Allah akan perkenankan doa kita jika kita benar-benar meminta dan memohon dengan sangat. Firman Allah dalam surah Al-Ghaafir ayat 60;
Dan Tuhan kamu berfirman: "Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.
Doa juga merupakan senjata yang kuat yang digunakan seorang muslim dalam mencari kebaikan dan menolak kemadharatan, Rasulullah saw bersabda:
“ Barang siapa diantara kalian telah dibukakan baginya pintu doa, pasti dibukakan pula baginya pintu rahmat, dan tidaklah Allah SWT diminta sesuatu yang Dia berikan lebih Dia senangi dari pada diminta kekuatan, sesungguhnya doa itu bermanfaat baik terhadap apa yang terjadi maupun belum terjadi, maka hendaklah kalian berdoa.” (HR: tirmizi, dihasankan oleh Al-Albani).
Doa adalah senjata yang digunakan para nabi dalam menghadapi situasi-situasi sulit, begitu pun nabi Muhamad saw dalam perang badar, ketika baginda melihat jumlah kaum musyrikin sebanyak seribu sedang pasukan Islam tiga ratus Sembilan belas, baginda segera menghadap kiblat seraya mengangkat kedua tanganya berdoa:
“ Ya Allah wujudkanlah untuk kami apa yang engkau janjikan, ya Allah berikanlah kepada kami apa yang engakau janjikan, ya Allah jika sekumpulan kaum muslimin ini binasa, maka tidak ada yang akan menyembah engkau di muka bumi ini.” Rasulullah saw terus melantunkan doa seraya membentangkan kedua tanganya menghadap kiblat hingga selempangnya jatuh, maka datanglah Abu Bakar mengambil selempang Rasulullah saw dan meletakanya di atas pundaknya dan menjaganya dari belakang dan berkata: wahai nabi Allah, doa engkau kepada Tuhanmu sudah cukup, karena Dia pasti akan mewujudkan apa yang Dia janjikan untukmu.” (HR: Muslim)
Sekuat mana pun musuh, seramai mana pun musuh kita boleh atasi dengan segala senjata yang kita ada jika senjata-senjata yang kita miliki itu kita berikan kekuatan. Dan kekuatan senjata kita bergantung kepada kekuatan iman. Kekuatan iman kitalah yang dapat mendekatkan kita kepada Allah s.w.t dimana sumber kekuatan kita bergantung kepada hubungan kita dengan Allah, Tuhan yang memberikan pertolongan.
Untuk yang terakhirnya, marilah kita sama-sama menghisab tahap keimanan kita adakah lebih tinggi dari semalam? Atau semakin berkurang?. Bersamalah kita mendekatkan diri kepada Allah, putikkanlah rasa cinta kita kepada Pemilik segala cinta iaitu Allah swt, Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasihani. Sucikanlah jiwa kita untuk kita bertemu dengan Kekasih Allah yang kita rindui, Muhammad Rasulullah SAW. Semoga kita semua beroleh keredhaan dari Allah.
Renungilah firman Allah dalam surah Al-Fajr ayat 27-30. Mudah-mudahan dapat menyuntik semangat kita untuk terus beriman kepada Allah dan melakukan segala perintah Allah serta meninggalkan segala larangan Allah. InsyaAllah kita tetap istiqamah dalam memburu SyurgaNya..
(Setelah menerangkan akibat orang-orang yang tidak menghiraukan akhirat, Tuhan menyatakan bahawa orang-orang yang beriman dan beramal soleh akan disambut dengan kata-kata): "Wahai orang yang mempunyai jiwa yang sentiasa tenang tetap dengan kepercayaan dan bawaan baiknya!
"Kembalilah kepada Tuhanmu dengan keadaan engkau berpuas hati (dengan segala nikmat yang diberikan) lagi diredhai (di sisi Tuhanmu!
"Serta masuklah engkau dalam kumpulan hamba-hambaku yang berbahagia.
"Dan masuklah ke dalam SyurgaKu!
Walllahu ‘alam….
Friday, September 10, 2010
Eidul Fitri: Ayuh MengIslamkan Melayu, jangan MeMelayukan Islam..
Allahukbar, Allahuakbar, Allahuakbar, Laillaha iLlahu Allahuakbar, Allahuakbar walillahi hamd...
Allahdulillah, Setinggi-tinggi pujian kita panjatkan kepada sang Pencipta, Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan yang Maha Agong, lagi Maha Mengetahui apa yang kita lakukan.. Tanggal 10 September 2010 bersamaan 1 Syawal 1431, bergema takbir di seluruh meraikian hari Raya Eidul Fitri sebagai tanda kesyukuran selepas sebulan kita melalui Madrasah Ramadhan untuk memperoleh sijil Taqwa yang di janjikan Allah dalam surah al-Baqarah: 183 "
Maksudnya: "Wahai orang-orang yang beriman, kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu bertaqwa. Puasa itu diwajibkan dalam beberapa hari tertentu. Maka sesiapa di antara kamu yang sakit atau dalam musafir (bolehlah ia berbuka) maka hendaklah ia digantikan dengan hari-hari lain."
Marilah kita semua sama-sama bermuhasabah adakah Ramadhan kali ini lebih baik dari sebelumnya? Luluskah kita untuk menjadi insan yang bertaqwa seperti yang di janjikan oleh Allah s.w.t? Tepuk dada tanya Iman dalam hati..
Para pembaca yang dikasihi Allah sekalian,
Artikel 160 Perlembagaan Malaysia mentakrifkan pelbagai istilah yang digunakan dalamPerlembagaan Malaysia. Menurut Perkara 160 (2) Perlembagaan Malaysia, orang Melayu itu mestilah beragama Islam, mengamalkan adat budaya Melayu, bertutur menggunakan Bahasa Melayu dan lahir sebelum hari merdeka sama ada di Tanah Melayu atau Singapaura, atau pada hari merdeka telah bermastautin di Tanah Melayu atau Singapura.
Kewujudan Perkara 160 (2) yang berkaitan dengan pemberian hak-hak istimewa ini perlu dilihat dan difahami daripada perspektif sejarah.
Berdasarkan Artikel 160 tersebut ramai yang menyatakan bahawa apabila kita memperjuangkan Melayu, bermakna kita memperjuangkan Islam. Kerana Melayu itu Islam.. Akan tetapi kita sebenarnya tertipu dengan bayang-bayang sendiri, main dikejar makin lari dari kita..
Buka la minda, bukalah mata hati, Melayu tidak semestinya Islam, dan Islam bukan hanya untuk orang Melayu.. Berpijaklah di bumi yang nyata, kita tengok reality sekarang Melayu semakin jauh dari pada Islam dari segala aspek dan juzuk kehidupan. Sebagai contoh dari sudut berpakaian, semakin ramai yang tidak memakai tudung, yang memakai tudung pun sekadar mahu bergaya dan bukan untuk menutup aurat. Walhal tujuan pemakiaian tudung menurut Islam menutup rambut, dada dan bentuk tubuh..
Sedarkah kita Melayu kitalah juara rakyat Malaysia dalam kes Dadah, Bunuh bayi, berzina, Rempit di seluruh negara? Mengapa ini semua berlaku, ini kerana Melayu semakin jauh dari Islam.. Perkara asas adalah berpegang teguh kepada Agama Islam, barulah bangsa itu turut serta diperjuangkan secara tidak langsung.. bukanya berpegang teguh kepada bangsa sehingga Agama Islam itu di lacurkan..
Wahai bangsaku, sedarlah!!
Kita sampai hari kiamat pun akan tetap berbangsa Melayu, berdarah Melayu, dan tiada perkara yang memurtadkan kita dari Melayu, akan tetapi bila tiba ajal kita, belum tentu lagi kita bertemu Allah dengan beragama Islam jika kita syirik kepada Allah.. Mari kita sama-sama memperbetulkan aqidah kita sebagaiu aqidah seorang muslim. Kita ambil satu contoh Azlina Jailani seorang wanita melayu, ibu bapanya Melayu, tetapi memohon menukar agama kristian dan menukar nama kepada Lina Joy.. Wanita Melayu ini dengan bangga mahu menukar agamanya, Tetapi dia tidak akan dapat tukar bangsanya dalam sijil kelahiran walaupun dia beragama Kristian, dia tetap Melayu.. Jadi kalau betul kita memperjuangkan Melayu? wanita ini perlu kita perjuangkan atau tidak? Jadi sampai bilakah kita mahu terus ditipu dengan bayang-bayang, walaupun bayang-bayang kita sama saiznya dengan kita, tetapi realitinya bayang-bayang itu hitam legam dan tidak berupa..
Kembalilah kepada Agama Islam, nescaya bangsa kita akan disanjung tinggi. Jangan kita ada memperjuangkan kepentingan peribadi. Kunci untuk kita memasuki syurga Allah adalah Islam, bukannya Melayu. Jangan kita ini terlalu taksub dengan Melayu, Melayu itu Islam sehinggakan bukan melayu tidak mahu menganut agama Islam kerana bimbang apabila memeluk agama Islam akan menjadi bangsa Melayu. Islam untuk semua bukan untuk Melayu sahaja..
Marilah kita sama-sama bangkit untuk mengIslamkan Melayu dengan Islam yang sebenar dan mempertahankan Agama kita dari pada dimelayukan. Sebagai contoh tanggal 1 Syawal, Umat Islam di sunatkan memakai pakaian baru, Menurut Islam, terpulang kepada kita untuk memakai apa jenis pakaian seperti jubah, serpan, purdah, niqab, baju kurung selagi mana dia menutup aurat dan tidak menampakkan bentuk tubuh ianya harus di pakai. Lain pula perspeksi Melayu, yang memelayukan Islam, jika kita tidak pakai baju melayu, tidak bersampin, tidak bersongkok, seolah-olah raya itu tidak sah. Dah macam jatuh hukum wajib berbaju melayu bersampin dan bersongkok dan bagi kaum hawa pula hari raya masa untuk menunjuk-nunjuk bentuk tubuh masing-masing dengan mengenakan kebaya yang menarik perhatian. Nauzubillahi min zaalik.
Marilah kita sama-sama mengambil ibrah pengajaran daripada bulan Ramadhan untuk menjadi insan yang bertaqwa.. Masih belum terlambat lagi bagi kita untuk berubah dan memperoleh petunjuk dari Allah, dan janganlah pula kita menunggu Ramadhan tahun hadapan untuk kita mentarbiyah diri kita untuk menjadi insan yang bertaqwa kepada Allah.
Allah swt mendudukkan pribadi-pribadi bertaqwa meraih derajat kemuliaan yang tinggi di sisi-Nya, demikianlah firman Allah dalam Surah Al-Hujurat ayat ke-13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.[QS. Al-Hujurat (49) : 13]
Demikianlah setelah Allah swt menyinggung kata yang mewakili jenis manusia, mereka yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, Allah swt menutup firman-Nya dengan ungkapan yang menunjukkan bahwa yang paling bertakwa dari merekalah yang paling mulia disisi-Nya tidak peduli apa warna kulit mereka, apa kebangsaan mereka, bahkan apa jenis kelamin mereka, yang bertaqwalah yang paling mulia.
Oleh karena itulah Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad; “Wahai sekalian manusia, sesunggunya Tuhan kalian adalah satu, ayahanda kalian adalah satu, ingatlah..! tidak ada keutamaan lebih bagi orang arab atas selain mereka, tidak pula bagi non arab atas orang-orang arab, tidak pula yang berkulit merah lebih utama dari yang berkulit hitam tidak pula yang berkulit hitam lebih utama dari yang merah, tak lain yang membuat lebih utama melainkan karena taqwa”. (HR. Imam Ahmad)
Maka bagi siapapun yang ingin meraih kemuliaan tertinggi disisi-Nya, hal itu tidak akan dicapai dengan sekedar harta, kemewahan, ataupun keturunan yang banyak, namun hanya dengan taqwa. Demikian ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah,
يا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَكْرَمُ النَّاسِ ؟ قَالَ : أَتْقَاهُمْ "
“Wahai Rasulullah, Siapakah manusia termulia ? maka Rasulullah menjawab :“Yang paling bertaqwa” .
(HR. Bukhori dalam kitab ahadits al-anbiya’ dan Muslim dalam kitan Al-Fadha’il)
Orang-orang yang bertaqwa kepada Allah swt akan senantiasa mendapatkan petunjuk dari Allah melalui Al-qur’an, kerana memang Al-Qur’an adalah penunjuk bagi orang-orang bertaqwa-Hudal lil muttaqin- kerana hanya orang-orang yang berupaya menjadi peribadi bertaqwalah yang akan mampu menyerap petunjuk-petunjuk yang Allah ta`ala bentangkan dalam Al-Quranul Karim. Kerana usaha yang dikerahkan untuk menjadi hamba bertaqwa membuat mereka akan mendapatkan pengajaran dari Allah.;
وَاتَّقُوا اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Dan bertaqwalah kepada Allah; Allah akan mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” [Qs. Al-Baqarah(2) : 282]
Imam Al-Qurthubiy –rahimahullah- mengatakan dala tafsirnya, “Ini adalah janji dari Allah, bahwa seseorang yang bertaqwa, maka Allah akan mengajarnya, yakni menjadikan dalam hatinya cahaya untuk memahami sesuatu yang disampaikan kepadanya, Allah swt akan menjadikan dalam hatinya ada pembeda(furqan) yakni sesuatu yang akan membedakan mana yang hak dan mana yang bathil.
Akhirulkalam,
Semoga kita semua beroleh keredhaan Allah s.w.t dan mendapat kebahagian di dunia dan akhirat..
insyaAllah...
Taqabbalallahu minna waminkum..
Selamat Hari Raya EidulFitri Maaf Zahir dan Batin...