Tuesday, October 19, 2010

Hadapi ujian dengan ubat Qiamullail



Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah yang masih memberi peluang untuk diri ini hidup di atas muka bumi Nya.. Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan, akhirnya semakin dekat dengan ujian.. Ujian akademik yang mengusik jiwa para pejuang.. Tuntas para pendakwah perlu yakin dengan sebenar-benar yakin dengan janji ganjaran Allah kepada mereka-mereka yang membantu agama Allah.

Firman Allah dalam surah Muhammad ayat yang ketujuh hingga ke sembilan yang kira-kira bermaksud;
"
[7] Wahai orang-orang yang beriman, kalau kamu membela (agama) Allah nescaya Allah membela kamu (untuk mencapai kemenangan) dan meneguhkan tapak pendirian kamu.

[8] Dan (sebaliknya) orang-orang yang kafir, maka kecelakaanlah bagi mereka dan (Allah) mensia-siakan amal-amal mereka.

[9] Berlakunya yang demikian, kerana sesungguhnya mereka tidak menyukai apa yang diturunkan oleh Allah (mengenai ajaran tauhid dan hukum-hukum syarak yang diterangkan di dalam Al-Quran), lalu Allah menggugurkan amal-amal mereka .



Dan setiap ujian itu ada cara penyelesaian dan penyelesaian terbaik adalah kita kembali kepada sifat asal kita selaku seorang hamba yang hina sekadar mampu berusaha. Dekatkan lah diri kita dengan Allah s.w.t kerana ia penentu segalanya. Ubatilah keresahan diri, tekanan perasaan, rasa amarah dengan mengabdikan diri kepada Tuhan. Api dalam diri kita hanya mampu di padamkan dengan wudhuk dan sujud kepada tuhan. Dan disini saya berkongsi sedikit antara persiapan dan amalan untuk bangun bertahajjud.

A. Persiapan Umum

1. Memelihara keinginan untuk sentiasa bangun malam, perkuatkan niat untuk bangun malam sebelum tidur.
2. Jangan makan terlalu banyak makan yang akan membuat perut terasa kenyang dan mengantuk.
3. Mengusahakan tidur pada siang hari beberapa saat.
4. Menjaga pandangan.
5. Menjaga diri dari berbuat maksiat.
6. Melaksanakan solat fardhu (diutamakan solat berjamaah di masjid), iringi dengan mengerjakan solat rawatib.
7. Berinteraksi dengan orang-orang yang dapat membuat kita ingat kepada Allah

B. Persiapan Menjelang Tidur

Setelah melaksakanakan solat isya (diutamakan berjamaah di masjid bagi lelaki), lakukan aktiviti seperlunya yang bermanfaat dan diridhoi Allah. Jangan melewatkan tidur (kecuali dalam hal-hal yang baik).
“Bahwasanya Rasulullah saw membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebelum tidur bila memungkin lakukan hal berikut:

1. berwudhu’ terlebih dahulu,
Rasulullah saw bersabda kepada Al-Barra’ bin Azib: “Jika engkau akan pergi ke tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk solat.” (Muttafaq Alaih).
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR. Bukhari)

2. bila memungkin lakukan solat sunnah dua rakaat dan bila khawatir bangun menjelang adzan subuh yang menyebabkan tidak melaksanakan solat malam laksanakan solat witir 3 atau 1 rakaat.
3. Sentiasa bermuraqabah diri atas apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
4. membersihkan tempat tidur
“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan ‘bismillah’, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan Abu Dawud).

5. Pasang Alarm (Siapa ya yang akan bangun duluan, alarm atau kita?)

6. Lakukan tidur dengan posisi tubuh mengiring ke kanan

Sabda Rasulullah saw kepada Al-Barra’ bin Azib: “Jika engkau akan pergi ke tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk solat, kemudian tidurlah di atas lambung kananmu.” (Muttafaq Alaih).

“Rasulullah saw apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Dari Al Barra' bin Azib ra berkata, "Apabila Rasulullah saw berada pada tempat tidurnya dan akan tidur maka beliau miring ke sebelah kanan, kemudian membaca: "Allahumma aslamtu nafsii ilaika wawajjahtu wajhi ilaika wafawwadhtu amrii ilaika wa alja'tu zhahrii ilaika raghbatan warahbatan ilaika laa malja-a walaa manja-a minka illaa ilaika. Aamantu bikitaabikalladzii anzalta wanabiyyikal ladzii arsalta (Wahai Allah, saya menyerahkan diriku kepada-Mu, menghadapkan mukaku kepada-Mu, menyerahkan semua urusanku kepada-Mu, dan menyandarkan punggungku kepada-Mu dengan penuh harapan dan takut kepada-Mu, tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari siksaan-Mu kecuali hanya kepada-Mu. Saya beriman dengan kitab yang Engkau turunkan dari nabi yang Engkau utus." (HR. Bukhari).

Abu Huraira ra berkata, Rasulullah saw melewati orang yang sedang tidur dengan posisi tengkurap, beliau membangunkan orang itu dengan kakinya dan berkata, “Ini adalah posisi yang tidak disukai Allah.” (HR. Ahmad).

“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang dimurkai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Abu Dawud)

7. membaca do'a sebelum tidur,

Rasulullah saw jika mau tidur berdoa, " Bismika Allahumma Amut wa Ahyaa" (Dengan nama-Mu ya Allah aku mati dan hidup), bila bangun tidur berdoa," Alhamdulillahillazi ahyana ba'da maa ama tanaa wa ilayhinnusur." (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami mati, dan kepada-Nya kami kembali." (HR. Muslim).

Rasulullah saw bersabda kepada Ali bin Abu Thalib dan Fatimah yang meminta pembantu kepada beliau, “Maukah kalian berdua aku tunjukkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kalian berdua minta? Kalian berdua hendak tidur, bacalah tasbih (subhanallah) sebanyak tiga puluh kali, bacalah hamdalah (alhamdulillah) sebanyak tiga puluh tiga kali, dan bacalah takbir (Allahu Akbar) sebanyak tiga puluh empat kali. Itu semua lebih baik bagi kalian berdua dari pada pembantu. (HR. Muslim)

Kemudian membaca surat Al Fatihah, lima ayat pertama surat Al Baqarah, ayat kursi, dan surat Al-Baqarah 2 ayat terakhir (2: 285-286).

Rasulullah saw membaca doa terakhir sebelum tidur : Bismikarabbii wa dho’tu jambii wa bika arfa’uhu in amsakta nafsii farhamhaa wa in arsaltahaa fahfazhhaa bimaa tahfazha bihi ‘ibaadakasshaalihiin (Dengan Nama-Mu, ya Rabb-ku, aku meletakkan lambungku. Dan dengan Nama-Mu pula aku bangun daripadanya. Apabila Engkau menahan rohku (mati), maka berilah rahmat padanya. Tapi apabila Engkau melepaskannya, maka peliharalah, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan At-Tirmidzi).


C. Ketika Bangun Malam

1. Membaca do’a bangun tidur dan dilanjutkan dengan membaca QS. Ali Imran dari ayat 190 sampai akhir surat.
2. Segera berwudhu, jangan lupa bersiwak (menggosok gigi)
3. lakukan solat dua rakaat yang ringan (pendek)
4. bangunkan keluarga, tetangga dan teman
5. jika mengantuk jangan lakukan solat, tidurlah sesaat.
6. Manfaatkan malam untuk solat, tilawah (membaca Al Qur’an), berdzikir, beristighfar, dan panjatkan doa sesuai dengan keinginan masing-masing (tentu permohonan yang baik bagi kehidupan di dunia dan akhirat)
7. Jangan lupa solat Subuh.


Mudah-mudahan kita mampu bangun malam dan mampu menikmati kelezatan bertaqarub (mendekatkan diri) kepada Allah.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...