Saturday, May 23, 2009
Nikmat Allah tidak ternilai harganya...
Assalamualaikum wbt..
"Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini. Dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.. Yang pertama, yang utama dan selama-selamanya, pujian bagi Allah yang menciptakan semua dan Dia masih lagi memberi kita ruang dan peluang untuk hidup dimuka bumi ini dan bernafas tanpa membayar satu sen pun udara yang kita sedut.. Tidak lupa juga selawat dan salam ke atas junjungan besar kita nabi Muhammad s.a.w. kerana dgr keperitan berjuangan baginda kita dapat memiliki dan merasai dua nikmat yang terbesar yakni nikman islam dan iman..
Tanpa kita sedari, kita selaku manusia sering mengimpikan yang terbaik untuk diri kita.. Dan kita akan bergitu kecewa jika impian itu tidak menjadi kenyataan dan hanya sekadar debu berterbangan.. Kita juga sering mengejar yang terbaik sampai yang di kendong berciciran.Dewasa ini ramai di kalangan manusia luper akan bernilainya nikmat Allah dan jarang sekari mensyukuri apa yang telah di milikinya..
Izinkan aku meminjam hati-hati kalian untuk menghayati apa yang ingin di sampaikan. Mudah-mudahan kita semua beroleh keberkatan.. Kekayaan tidak sekali-kali menjamin kebahagian, nikmat dan juga kebahgiaan tidak boleh di beli dengan wang ringgit.. nikmat dan kebahagiaan terlalu subjektif untuk di simpulkan.. Akan tetapi suka aku untuk mengisahkan satu penceritaan moga-moga kita dapat menilai apa itu nikmat dah kebahagiaan..
Dikisahkan ada sepasang pasangan yang hidupnya sangat mewah sekali, makan pakai cukup mewah sekali, setiap kali pulang dari pejabat, pasti nya makanan di sajikan oleh pembantu rumah.. lauk pauknya pula tidak pernah ketinggalan zaman.. Akan tetapi, adakah itu sebenarnya nikmat dan kebahagiaan yang kita impikan.. Lalu bermusafir pasangan itu ke sebuah perkampungan untuk mencari ketenangan di sebalik kesibukan... menyusuri jalan-jalan yang berpintu gerbangkan pohonan rendang, berpagarkan padi di bendang, begitu indahnya alam ciptaan tuhan..
Lirik mata mereka tetumpu ke tengah bendang.. terdapat sebatang tubuh gigih membanting tulang.. dan ketika itu datang nya si isteri menuju ke pondok usang sambil memanggil suaminya berhenti seketika untuk menikmati juadah makanan.. Walaupun sekadar nasi berulamkan pucuk ubi dari halaman, berlaukan pula ikan yang di keringkan.. akan tetapi si suami menikmati makanan itu dengan penuh kenikmatan.. tambahan pula di masak oleh isteri kesayangan.. Cemburu hati pasangan kaya itu melihat kebahagian pasangan di tengah bendang.. walaupun makanan mereka jauh labih mahal dan sedap untuk di bandingkan, tetapi kenikmatan menikmati makanan itu tidak dapat di rasakan..
Oh tuhan...
Terlalu banyak nikmat yang Kau beri tetapi hati2 kami ini tidak pernah mensyukuri..
Dan kekayaan itu tidak sekali-kali menjamin kebahagiaan dan kenikmatan...
sekian..
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (surah Ibrahim: 7)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment